Senin, 06 Juni 2011

“REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL”



Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan jasmani anak didik . Tanggal 2 Mei 2011 Merupakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang bertepatan dengan peringatan Wafatnya Ki Hajar Dewantara selaku tokoh pendidikan Bangsa Indonesia.. Peringatan Hardiknas sudah sepatutnya dijadikan momentum dimana pendidikan di Indonesia yang menjadi tonggak dalam pembangunan Bangsa Indonesia, menjadi semakin berkualitas dan semakin terbuka aksesnya bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini selaras dengan apa yang termaktub dalam Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap warga negara. Namun sejauh ini Hardiknas hanya dijadikan seremonial belaka, tanpa perbaikan program atau kegiatan yang nyata.
Melalui peringatan Hardiknas ini mari kita evaluasi dari program Kemendiknas yang telah lama digembor-gemborkan Program tersebut dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Program dalam rangka pemerataan dan perluasan akses;
2. Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing; serta
3. Program tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik.
Dari tiga jenis program tersebut kita bisa melihat sejauh mana hasil yang telah dilakukan, meskipun program tersebut dirasa memiliki prospek yang baik untuk peningkatan mutu pendidikan. Namun apa yang terjadi dewasa ini ketika yang diharapkan adalah peningkatan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas pembelajaran, malah dianggap sesuatu hal yang sulit, bukannya membuat suatu program dan mencari solusi dari masih rendahnya tingkat kualitas pendidikan, malah pelaku-pelaku pendidikan (oknum) sibuk membuat program yang hanya mementingkan peningkatan pendapatan (uang saku). Lalu muncullah bahasa-bahasa apologetic yang dijadikan kambing hitam dari kurangnya profesionalisme para pelaku pendidikan. Sebut saja salah satu alasan itu adalah kurangnya perhatian atau jaminan hidup bagi pelaku pendidikan. Hal itulah yang membuat mereka amnesia dengan peranan para pelaku pendidikan. Tak sedikit persoalan-persoalan dalam dunia pendidikan yang mengakibatkan lemahnya pendidikan bangsa Indonesia diantaranya :
-         Alokasi anggaran pendidikan yang tidak tepat dan terukur
-         Maraknya pungli (Pungutan Liar)  di Institusi Pendidikan,
-         Pendidikan seringkali dijadikan proyek tanpa kualitas pendidikan itu sendiri, terbukti dengan banyaknya penggelapan Biaya Operasonal Sekolah (BOS), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan anggaran pendidikan lainnya
-         Kurangnya profesionalisme dan proporsional tenaga pengajar
-         Mandeknya mutu pendidikan, karena labilnya system pendidikan nasional
-         Banyak oknum “calo” penerimaan Pegawai Negeri Sipil
-         Buram potret Ujian Nasional (UNAS) yang dalam pelaksanaannya penuh dengan intrik demi image sekolah maupun daerah
Sungguh ironis melihat kondisi pendidikan Bangsa Indonesia, segala apa yang ada dalam program Kemendiknas tidak menjadikan tolok ukur dalam meningkatkan mutu pendidikan, malah menjadi iklan belaka untuk image Kemendiknas. Maka dari itu melalui Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2011 kami dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cirebon melayangkan beberapa tuntutan :
1.   Tindak TEGAS oknum- oknum pendidikan
2.   Lakukan transfaransi dan akuntabilitas dana- dana pendidikan
3.   Revitalisasi sistem pendidkan guna meningkatkan mutu pendidikan
4.   Kembali pada UUD ‘45



Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cirebon
 

Selasa, 05 Oktober 2010

SUSUNAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG CIREBON PERIODE 2010 - 2011

KETUA UMUM : RUBI’ATUL ADAWIYAH
Ketua Bidang Pembinaan Anggota : Redha Mai Mashlahat
Ketua Bidang Pembinaan Aparat Organisasi : Khusni
Ketua Bidang Perguruan Tinggi
Kemahasiswaan dan Kepemudaan : Agus Saeful Anwar
Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi : Apria Rohmawati
Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah : Ade Abdullah Sidik
Ketua Bidang Pemberdayaan Umat : Ade Okto
Ketua Bidang HAM Dan Lingkungan Hidup : Nunu Nugraha
Ketua Bidang Pemberdayaan Keperempuanan : Khusnul Khotimah

SEKRETARIS UMUM : LANLAN MUHRIA
Wakil Sekretaris Umum PA : Tio Heriyana
Wakil Sekretaris Umum PAO : Afif Bahtiar
Wakil Sekretaris Umum PTKP : Aditia Oktaviyanto
Wakil Sekretaris Umum Kewirausahaan
dan Pengembangan Profesi : Bambang H.G.F
Wakil Sekretaris Umum Partisipasi Pembangunan Daerah : Atik Rosanti
Wakil Sekretaris Umum Pemberdayaan Umat : Harmoko
Wakil Sekretaris Umum HAM dan Lingkungan Hidup : Nunu Nurfirdaus
Wakil Sekretaris Umum Pemberdayaan Perempuan : Dina Yumaida

BENDAHARA UMUM : Irfan Pebriana
Wakil Bendahara Umum : Dani Nurhadi SM

DEPARTEMEN
Departemen Pengkajian Data dan Infomasi Anggota,
Diklat Anggota, Pengembangan dan Promosi Kader : M. Mudzakir
Departemen Pembinaan Aparat Organisasi
Dan Pengembangan Organisasi : Rian Firmansyah
Departemen Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan
Kepemudaan : Ima Mutasim
Departemen Kewirausahaan & Pengembangan Profesi : Yebis Fuad Hasani
Departemen Partisipasi Pembangunan Daerah : Iing Anwar Nasihin
Departemen HAM & Lingkungan Hidup : Nurfitria
Departemen Pemberdayaan Perempuan : Syifa Sofia Fuadah
Departemen Pemberdayaan Umat : Novi Rahayu

Minggu, 03 Oktober 2010

SAMBUTAN KETUA UMUM HMI CABANG CIREBON 2010-2011

SAMBUTAN KETUA UMUM
Dalam Acara Pelantikan Pengurus
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG CIREBON PERIODE 2010-2011



Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera,
Alhamdulillah puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat illahirabbi, Allah SWT, sumber awal dan akhir kehidupan, yang telah merestui Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lahir pada 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan 5 Februari 1947 yang sampai saat ini berusia 63 tahun. Shalawat serta salam tidak lupa kita sanjungkan kepada Nabi Besar Muhahammad SAW beserta para sahabat.

Yth, Bupati Cirebon, Drs. H. Dedi Supardi, MM
Yth, Walikota Cirebon atau yang mewakilinya
Yth, Seluruh pimpinan OPD Kota & Kab. Cirebon atau yang mewakilinya
Yth, Dewan pakar KAHMI Pusat
Yth, Pengurus KAHMI Pusat atau yang mewkilinya
Yth, ketua KAHMI Kota dan Kab. Cirebon beserta jajarannya
Yth, ketua Umum PB HMI atau yang mewakilinya
Yth, ketua Umum BADKO HMI Jawa Barat atau yang mewakilinya
Yth, Ketua KNPI kota & Kabupaten Cirebon
Yth, seluruh Ketua Umum OKP, ORMAS Kota & Kabupaten Cirebon
Yang saya banggakan Pengurus HMI Cabang Cirebon periode 2010 – 2011 serta keder HMI se-wilayah kerja HMI Cabang Cirebon.

Pada acara pelantikan ini, ijinkan saya selaku pengurus HMI cabang Cirebon periode 2010-2011 untuk menyampaikan keluh kesah serta hasrat keinginan juga harapan kedepan. Pada kesempatan ini kami hanya bisa menyampaikan banyak terimakasih kepada semuanya sehingga dengan berbagai kekurangan acara pelantikan ini bisa terselenggarakan. Semoga kekurangnya tersebut tidak mengurangi rasa khidmat kita dalam mengikuti acara ini.

Pada Konferensi HMI Cabang Cirebon yang ke- XXXXI lalu, telah menggenapkan usia HMI Cirebon menjadi 40 tahun. Dan pada akhirnya seluruh kader HMI cabang Cirebon memberikan amanah kepada saya untuk melanjutkan estapet kepemimpinan HMI cabang Cirebon periode 2010-2011. Secara pribadi saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh kader HMI cabang Cirebon yang telah memberikan amanah kepada saya, sehingga sedikitnya saya bisa mewarnai dalam melanjutkan pengkaderan HMI ke arah yang lebih baik. Serta tidak lupa saya memohon bimbingan dan arahan dari semuanya, sehingga saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik dan bisa memberikan yang terbaik untuk HMI.

Hadirin yang mulia,

Perjalanan panjang HMI Cabang Cirebon hingga kini tentunya bukan suatu kebetulan belaka. Melainkan karena ketulusan komitmen kelahirannya serta ikhtiar dari anggota dan alumninya yang senantiasa menjaga dan mengembangkan komitmen kelahiran HMI tersebut. Sejauh ini, berbagai tantangan, cobaan, dan godaan yang dihadapi HMI secara keseluruhan selalu berhasil di atasi. Namun berbagai sura sumbang, keluhan dan kritik pedas kepada HMI cabang Cirebon akhir-akhir ini merupakan pertanda yang nyata bahwa stok energi HMI semakin terkuras sehingga nampak lemas dalam menghadapi berbagai tantangan, cobaan, dan godaan tersebut. Kondisi HMI cabang Cirebon saat ini harus diakui lebih banyak tertawan oleh keterbatasan kondisi internalnya dan gagap menghadapi kondisi kekinian-ekternal dan tuntutan futuristik yang sangat dinamis.
Perspektif kesejarahan di atas dan semangat untuk membangun HMI cabang Cirebon yang lebih baik sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk HMI khususnya dan juga pemerintah dan masyarakat cirebon ini. Komitmen pengkaderan HMI merupakan bekal bagi kami yang saat ini diamanahi menjadi pengurus untuk mengendalikan biduk HMI. Namun demikian, secara jujur harus kami sampaikan bahwa HMI memiliki banyak keterbatasan sehingga tidak dapat menghela perubahan untuk mewujudkan ‘HMI yang lebih baik’ secara sendirian. Disinilah kami mengundang secara resmi kepada kanda-kanda alumni untuk ‘turun tangan’ membantu HMI memperbaiki dirinya. Kami siap untuk berdialog secara terbuka dengan semangat mencari yang terbaik dan bekerja keras untuk mewujudkannya. Rasanya juga tidak adil bila perubahan HMI harus ditanggung oleh anggota dan pengurus HMI sendiri karena alumni turut andil juga dalam menciptakan kondisi HMI menjadi seperti saat ini.

Hadirin yang budiman,

Di awal kepengurusan HMI Cabang Cirebon periode 2010-2011 ini, kami ingin menyampaikan beberapa hal yang semoga senantiasa menjadi perhatian kita bersama untuk selalu diingat dan dilaksanakan. Pertama, secara internal kami berharap agar KAHMI yang ada diwilayah Cirebon bisa bersatu untuk menjalankan peran serta fungasinya sesuai Khittahnya. Dengan demikian, KAHMI memiliki tenaga dan legitimasi yang lebih kuat dari saat ini sehingga KAHMI dapat meletakkan dasar-dasar bagi metamorfosa menjadi lembaga yang lebih memberikan kemanfaatan secara institusional bagi HMI, umat, dan bangsa. Kami kerapkali membayangkan KAHMI Cirebon ke depan dapat berperan seperti lembaga-lembaga donor yang memiliki misi yang jelas dengan back up pendanaan melimpah; memiliki agency khusus untuk menyalurkan sumber daya anggota dan alumni HMI. Hal ini penting agar peran KAHMI sebagai pelanjut misi HMI menemukan medianya yang lebih nyata.

Kedua, kami mengajak kepada keluarga besar HMI Cabang Cirebon agar selalu memiliki tekad dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki peran dan citra positif HMI yang terus terkuras akibat perilaku kurang terpuji dari pengurus, anggota atau alumni HMI itu sendiri. Oleh karena itu, mari kita meningkatkan silaturahmi, saling mengingatkan dalam kebaikan agar kita lebih terampil dalam menjaga perilaku sehari-hari. Sungguh dalam diri kita inheren nama baik HMI hingga akhir hayat sehingga baik atau buruknya kita juga turut berkontribusi terhadap citra HMI dimata publik. Citra HMI yang buruk dapat berakibat antipati terhadap HMI meskipun sungguh HMI tidak pernah menganjurkan yang demikian.

Ketiga, kami berharap kepada KAHMI wilayah Cirebon untuk segera mengkonsolidasikan dalam merealisasikan pembangunan sekretariat permanen HMI Cabang Cirebon. Karena bagi kader HMI, secretariat merupakan satu fasilitas yang sangat penting dan berpengaruh dalam mendorong kelanjutan dan perbaikan pengkaderan HMI cabang Cirebon. Jujur kami katakan seringkali proses pengkaderan HMI cabang Cirebon terbengkalai dikarenakan tidak adanya tempat yang permanen yang bisa dijadikan central komunikasi secara kontinu oleh kader HMI cabang Cirebon.

Keempat, kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten Cirebon kami berharap agar selalu memberikan perhatian terhadap generasi muda (mahasiswa) Cirebon khusunya HMI sehingga selain akan menjadi ujung tombak generasi penerus juga bisa dijadikan partner dalam menjalankan roda pembangunan daerah ini. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pemuda (HMI) sampai kapanpun akan selalu menjaga nilai-nilai komitmen kebangsaan dan keumatan, sehingga diharapkan kami bisa senantiasa berkontribusi positif dalam dinamika pembangunan daerah ini.

Kelima, Pemerintah kota dan kabupaten Cirebon hendaknya serius memperhatikan keadaan masyarakat Cirebon yang jumlah rakyat miskin makin bertambah. kondisi tersebut menunjukkan bahwa kesenjangan ekonomi antar penduduk Cirebon meningkat. Kondisi ini sangat memprihatinkan bila dibiarkan begitu saja karena mencerminkan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan ini yakni ketidakadilan. Padahal, rasa ketidakadilan yang terakumulasi dibuktikan sejarah mampu menggulingkan kekuasaan manusia sebesar apapun.

Keenam, Pemerintah kota dan kabupaten cirebon hendaknya serius memperhatikan pembangunan sumber daya manusia Indonesia secara merata. Program pembangunan hendaknya ditujukan bagi pembangunan manusia Cirebon itu sendiri karena bangsa adalah kumpulan manusia-manusia, maka menjadi keliru apabila pembangunan tidak diarahkan pada pembangunan manusianya. Apa yang diamanahkan konstitusi bahwa anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD, menurut kami, merupakan ketentuan visioner yang tidak sepatutnya ditunda-tunda proses implementasinya.

Ketujuh, pada tahun 2010 ini kami berharap agar pemerintahan Cirebon segera menyelesaikan berbagai permasalahan yang terkait dengan masalah Lingkungan Hidup seperti masalah sampah, pemetaan hutan tata kota yang semakin semberawut. Pada dasarnya Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Cirebon akan selalu memantau dan berpartisipasi secara maksimal dalam proses tersebut. Hal ini merupakan komitmen HMI dalam menjaga stabilitas lingkungan daerah dimana HMI berdomisili.

Kedelapan, kami juga berharap agar pemerintah Cirebon dan semua elemen masyarakat untuk selalu konsisten dalam memberantas korupsi, karena perilaku tersebut hanya akan menyengsarakan rakyat. Namun demikian, kami berharap gerakan ini tidak dikotori oleh upaya mencapai sensasi politik semata dan menegakkan prinsip keadilan di dalamnya sehingga bukan hanya koruptor yang kecil dan lemah saja yang dapat diseret ke pengadilan dan penjara. Melainkan juga koruptor yang besar dan kuat. Hal ini penting dalam menepis persepsi publik yang menganggap bahwa pemerintah melakukan “tebang pilih” dalam pemberantasan korupsi di daerah cirebon.

Hadirin yang berbahagia,

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang kami sampaikan menjadi perhatian kita bersama dan menginspirasi kita menjadi lebih baik lagi. Marilah kita terus berikhtiar tanpa lelah dan henti karena Al Qur’an memperingatkan kita bahwa ‘Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum (negara) hingga kaum (negara) itu sendiri yang merubah dirinya’ dan “Ingat kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, Yakinlah bahwa dengan Usaha, kita akan Sampai kepada tujuan kita yaitu “REVOLUSI”.. Yakin Usaha Sampai...

Billahittafiq Wal Hidayah
Wassalamu a’laikum Wr. Wb.
Cirebon, 23 Syawal 1430 H
02 Oktober 2010 M
Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam
HMI Cabang Cirebon 2010-2011



RUBI’ATUL ADAWIYAH
Ketua Umum